Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2SfJqaQPO



Pengertian Metode Penelitian
            Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1978) metode keilmuan ini merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis, sedangkan pendekatan empiris memberikan pengujian dalam memastikan suatu kebenaran. Dengan cara yang ilmiah itu, diharapkan data yang akan didapatkan adalah data yang obyektif, valid dan reliabel. Obyektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama. valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang terjadi dengan obyek yang sesungguhnya. Reliabel berarti adanya ketetapan atau konsisten data yang didapat dari waktu ke waktu. Kegiatan penelitian dilakukan dengan tujuan tertentu, dan pada umumnya tujuan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan pengetahuan tertentu. Dengan ketiga hal tersebut, maka impilkasi dari hasil penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Jenis – Jenis Penelitian
            Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan jenis data. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis penelitian.

1. Penelitian Menurut Tujuan
            Menurut tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi penelitian dasar dan terapan. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang bersifat praktis. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi penelitian dasar berkenaan dengan penemuan prinsip-prinsip itu. Contoh penelitian dasar yaitu pengaruh pemberian stimulus terhadap respon pada binatang. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan pada manusia, misalnya pengaruh pemberian intensif terhadap perilaku kerja. Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah yang telah diketahui untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

2. Penelitian Menurut Pendekatan
            Penelitian menurut pendekatannya dapat dikelompokkan menjadi penelitian survey, ex post facto, eksperimen, naturalistik, penelitian tindakan, evaluasi, dan sejarah.
            A. Penelitian Survey
            Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
            B. Penelitian Ex Post Facto
            Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan menemukan factor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu x sama dengan y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independen. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
            C. Penelitian Eksperimen
            Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain  dalam kondisi terkontrol sangat ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental. Penelitian eksperimen ini umumnya dilakukan pada laboratorium. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
            D. Penelitian Naturalistik
            Metode penelitian ini sering disebut metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptif, dan analisis data dilakukan secara indukatif. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
            E. Penelitian Tindakan
            Davis Kline (1980) mengemukakan bahwa penelitian tindakan dilakukan dengan tujuan untuk menegmbangkan pendekatan dan program baru guna memecahkan masalah yang muncul pada situasi yang actual. Penelitian ini memfokuskan pada masalah yang local yang terjadi pada kondisi yang local sehingga hasilnya tidak perlu untuk pengembangan ilmu. Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah situasi, perilaku, organisasi termasuk stuktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
            F. Penelitian Evaluasi
            Evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada proses dan penelitian sumatif yang menekankan pada produk. Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan produk, sedangkan evaluasi sumatif menekankan efektivitas pencapaian program yang berupa produk tertentu. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
             G. Penelitian Sejarah
            Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang telah berlangsung dimasa lalu. Walaupun demikian, sumber datanya bisa primer yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu atau sumber-sumber dokumentasi yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Tujuan penelitian sejarah menurut Isaac (1981) adalah untuk merekonsturksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data yang diperoleh sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Penelitian sejarah terutama digunakan untuk mejawab pertanyaan tentang kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelaku-pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
            Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan obyek yang diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan hal ini, penelitian dapat dikelompokkan menjadi deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
            A. Penelitian Deskriptif
            Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Suatu penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan seperti, seberapa besar produktivitas kerja karyawan di PT A, seberapa baik kepemimpinan, etos kerja, dan prestasi kerja para karyawan di departemen X adalah suatu penelitian deskriptif.
            B. Penelitian Komparatif
            Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contohnya seperti apakah ada perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dan swasta. Pegawai negeri dan swasta adalah sampel yang berbeda.
            C. Penelitian Asosiatif
            Pada penelitian ini  minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Jadi penelitian asosiatif ini merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hubungan antar variabel ada tiga bentuk yaitu simetris, kausal, dan interaktif. Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

 4. Penelitian Menurut Jenis Data
              Jenis data dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Data kuantitatif data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran.

Macam-macam Data Penelitian
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinue adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Karakteristik Proses Penelitian
            Proses penelitian diberbagai bidang mempunyai lima karakteristik tertentu. Menurut Tuckman (1982) karakteristik penelitian terutama yang menggunakan pendekatan kuantitatif adalah sebagai berikut.
1. Penelitian Harus Sistematis
            Penelitian merupakan proses terstuktur sehingga diperlukan aturan dan langkah-langkah tertentu untuk melaksanakannya. Dengan demikian, maka proses penelitian dapat diikuti dan dimengerti orang lain secara sistematis.
2. Penelitian Harus Logis
            Penelitian yang mempunyai validitas internal maupun eksternal yang disusun secara logis akan mempunyai nilai yang sangat berharga baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun pimpinan karena dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.
3. Penelitian Harus Empiris
            Penelitian yang berkenaan dengan dunia empiris atau dunia nyata yaitu dunia yang dapat diindera oleh pancaindera manusia. Karena keterbatasan kemampuan indera manusia untuk mengobservasi obyek atau subyek yang diteliti, maka penelitian dapat menggunakan alat-alat bantu seperti instrument-instrumen penelitian.
4. Penelitian Mempunyai Sifat Reduktif
            Proses reduksi dapat digunakan untuk memahami hubungan kejadian satu dengan yang lain, dan untuk melakukan prediksi bagaimana kejadian akan berlangsung. Pengertian reduksi dalam penelitian juga harus berperan dalam hal yang lebih bersifat menjelaskan daripada mendeskripsikan.

5. Penelitian Bersifat Transmitable
             Penelitian harus bersifat transmitable dalam arti penelitian harus mampu memecahkan masalah-masalah sehingga dapat digunakan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sifat transmitable dalam penelitian dapat berperan dalam pengembangan ilmu maupun untuk bahan pengambilan keputusan.

            Menurut Tuckman selain karakteristik diatas, ditambahkan bahwa penelitian juga harus mempunyai karakteristik:
1. Diarahkan untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis.
2. Diarahkan untuk memahami, memecahkan dan mengatisipasi masalah dalam kehidupan manusia.

Penelitian Kualitatif
            Penelitian kualitatif digunakan sebagai istilah payung strategi penelitian dengan karakteristik berikut.
  • Data penelitian merupakan data lunak (soft data), yakni data yang kaya akan deskripsi orang, benda, tempat, dan percakapan atau tuturan.
  • Masalah penelitian dirumuskan dalam wujud fokus penelitian yang menggambarkan kompleksitas masalah penelitian sesuai dengan konteksnya (bukan dalam wujud variabel, pertanyaan, atau hipotesis).
  • Data dikumpulkan dari dan dalam latar alamiah, yakni latar nyata dan sebagaimana adanya.
Teknik penelitian yang populer digunakan dalam penelitian kualitatif adalah:
  • observasi partisipatif, yakni peneliti sebagai pengamat sekaligus sebagai partisipan penelitian; dan
  • wawancara mendalam, yakni peneliti menggali informasi secara utuh, menyeluruh, dan mendalam untuk memperoleh pandangan, pemikiran, dan keyakinan subjek, responden, atau informan serta untuk memperoleh sistem yang berlaku dalam pranata suatu komunitas yang diteliti.
Nama lain penelitian kualitatif adalah (1) penelitian lapangan  atau field work (dalam bidang antropologi); (2) penelitian naturalistik  atau alamiah (dalam bidang pendidikan); dan penelitian etnografi (dalam bidang antropologi).
Karakteristik penelitian kualitatif dapat dikemukakan berikut ini.
  • Penelitian kualitatif bersifat alamiah (naturalistic), yakni latar langsung sebagai sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument).
  • Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data berupa kata-kata  dan gambar yang diperoleh dari transkripsi wawancara, catatan lapangan, foto,videotape, dokumen pribadi, dokumen resmi, memo, dan dokumen-dokumen lainnya.
  • Di samping hasil, penelitian kualitatif menekankan proses, yakni proses yang terjadi dan berlangsung pada sumber data (subjek/informan, objek, dan responden) beserta keseluruhan konteks yang melingkupinya, di samping data yang dihasilnyannya.
  • Analisis data penelitian kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh.
  • Penelitian kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan perspektif partisipan, yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun makna dan berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusn subjek.
Sumber data penelitian kualitatif dapat dibedakan atas (1) subjek penelitian, yakni sumber data, misalnya orang, yang aktif sebagai penghasil data (siswa, guru, pegawai kantor pos, camat, buruh pabrik, misalnya); (2) objek penelitian, yakni sumber data, misalnya benda, yang berisi data (candi, novel, kumpulan puisi, surat pribadi, otobiografi, misalnya); dan (3) responden, yakni orang yang merespon atau menjawab kuesioner atau angket yang diberikan peneliti saat mengumpulkan data. Dalam bidang linguistik struktural, sumber data ini lazim disebut sebagai informan, yakni penutur atau pemakai bahasa sebagai sumber korpus data bahasa.
 Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dan mempunyai kelelasan unsur. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kuantitatif:
Langkah penelitian
1. Segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun
2. Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi
Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, sedangkan populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian.
3. Hipotesis
Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian hipotesis menentukan hasil yang diramalkan Priori
4. Desain
Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan
5. Pengumpulan Data
Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan
6. Analisis Data
Dilakukan sesudah semua data terkumpul

Prosedur Penelitian Kuantitatif
Menurut Craig (1985) mengemukakan langkah-langkah penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
  • Identifikasi masalah
  • Merumuskan hipote‎sis
  • Mendefinisikan istilah
  • Melakukan penelitian atau observasi lapangan
  • Analisis data
• Menarik kesimpulan
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006) prosedur dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut : Memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar memilih pendekatan, menentukan sumber data dan variable, menentukan dan menyusun instrument,mengumpulkan data, analisis data,menarik kesimpulan,menulis laporan.

Jenis korelasi dalam penelitian
  1. Korelasi Sejajar tidak memberikan hubungan sebab akibat misa prestasi belaj matematika dengan bahasa,kedisiplinan dengan lingkungan tempat tinggal
  2. Korelasi sebab akibat / penelitian pengaruh korelasi yang memberikan pengaruh dimana A memberi pengaruh terhadap B contoh “pengaruh A terhadap B “
Dalam buku Methods of Psychological Research dijelaskan bahwa masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara-cara: (1) observasi; (2) brainstorming; (3) theoretical prediction; (4) technological development; (5) knowledge of the research literature, dan kombinasi dari metode-metode tersebut.
Sumber data dalam penelitian merupakan subjek penelitian di mana data menempel.Sumber data dapat berupa : benda, gerak, manusia, tempat, dsb.Ditinjau darin wilayah penelitian, maka penelitian dapat dibedakan menjadi : penelitian sampel, penelitian populasi, dan penelitian kasus.

Proses Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif metode yang digunakan antara lain : metode survey, expost facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy research (selain metode naturalistic dan sejarah ), setelah metode penelitian ditenyukan, maka yang perlu dilakukan adalah penyusunan instrument penelitian, yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk tes, angket / kuesioner, untuk pedoman dan wawancara atau observasi. Dalam menentukan instrument perlu diteliti terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.
Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisis, sampai menghasilkan kesimpulan yang merupakan langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.Berdasarkan proses penelitian kuantitatif tersebut, maka penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, teori, hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, sera membuat kesimpulan dan saran.Pengunaan konsep dan teori yang relevan dalam menyusun hipotesis merupakan aspek logika, sedangkan untuk pemilihan metode penelitian, menyusun instrument, mengumpulkan data dan analisisnya adalah aspek metodologi untuk memverifikasikan hipotesis yang diajukan.

Variabel Penelitian
            Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefiisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “Variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady,1981). Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti  dimanupulasikan, dikontrol atau dioservasi dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggii Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang kan diteliti.
Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi rancangan penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya.     
Menurut Fungsinya variabel dapat dibedakan :
A. Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi. Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, Kriteria, Konsekuen. Atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Variabel terikat. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) variabel dependen disebut variabel Indogen.*
B. Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi  dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel ini juga sering disebut sebgai variabel  Stimulus, Prediktor, antecendent.  Dalam SEM(Structural Equation Modeling) variabel independen disebut variabel eksogen.
C. Variabel Intervening
Variabel intervenig  adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan Variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.Variabel Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.
D. Variabel Moderator
Dalam mengidentifikasi variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.
E. Variabel kendali
Yaitu yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel  moderator jadi juga  seperti variabel moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung
F. Variabel Rambang
Berlainan dengan variabel bebas, yaitu fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian. Variabel rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hampir tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun tergantung.



  
Daftar Pustaka


Dr. Sugiyono. 1994.  Metode Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Drs.Colid Narbuko,Drs.H Abu Achmadi. 2004. Metode Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta.



Definisi E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili. Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Chaudhury, Abijit & Jean-Pierre Kuilboer, 2002).
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Saat ini dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan internet di indonesia, telah memiliki dampak yang besar terhadap perubahan bisnis. Yaitu mulai dari cara beriklan, cara jual beli, cara berinteraksi antar manusia, dan sebagainya. Contoh E-Commerce di Indonesia yang sudah popular dan memiliki reputasi yang baik adalah seperti www.bhineka.com, www.blibli.com, www.gramedia.com, E-commerce adalah sebuah layanan internet yang dimanfaatkan untuk jual-beli. Dengan ecommerce telah banyak merubah dalam proses jual-beli. Jika dalam suatu jual-beli penjual dan pembeli bertemu, namun jika dengan E-Commerce mereka tidak perlu bertemu, mereka berinteraksi dengan melalui internet maupun dengan komunikasi melalui telepon. Dalam proses ini kepercayaanlah yang menjadi modal utama. Karena tanpa kepercayaan kedua belah pihak, maka proses jual-beli E-Commerce bisa terjadi dan terlaksana. Namun dengan perkembangan yang semakin pesat, maka banyak toko online / E-Commerce bermunculan. Baik mereka dengan memanfaatkan blog, social media, website. Dengan pesatnya ini membuat semakin mudahnya dalam jual beli.

Faktor Penentu Kesuksesan E-Commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan E-Commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi beserta masukan dari pelanggan.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan



Referensi:
Chaudhury, Abijit & Jean-Pierre Kuilboer (2002)


Cari Blog Ini

Hello Blogwalking :D Welcome to My Blog. Enjoy!!