Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2SfJqaQPO


RINGKASAN HASIL DISKUSI
       Industri merupakan suatu sistem yang merupakan perpaduan antara subsistem fisis maupun non fisis (manusia). Industri dalam artian yang luas merupakan suatu usaha di bidang ekonomi yang bersifat produktif. Sedangkan dalam artian yang sempit, industri merupakan suatu usaha yang sifatnya mengubah dan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Suatu konsep kegiatan industri atau yang dikenal dengan istilh industrialisasi  berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris. Revolusi industri ini ditandai dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yang menciptakan spesialisasi dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan. Pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan banyak terjadi di Indonesia.
          Salah satu masalah pencemaran lingkungan yang hingga kini belum selesai permasalahannya adalah bencana lumpur lapindo. Pencemaran ini dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas. Peristiwa ini terjadi pada  tanggal 29 Mei 2006. Selama tiga bulan Lapindo Brantas Inc, yang merupakan anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk, melakukan pengeboran vertikal untuk mencapai formasi geologi yang disebut Kujung pada kedalaman 10.300 kaki. Sampai semburan lumpur pertama itu, yang dalam dunia perminyakan dan gas disebut blow out, telah dicapai kedalaman 9.297 kaki (sekitar 3,5 kilometer). Kedalaman ini dicapai pukul 13.00 dua hari sebelum blow out. Sesuai kelaziman pada pengeboran di kedalaman tersebut, lumpur berat masuk pada lapisan, disebut loss, yang memungkinkan terjadinya tekanan tinggi dari dalam sumur ke atas atau kick, antisipasinya menarik pipa untuk memasukkan casing yang merupakan pengaman sumur. Penarikan pipa hingga 4.241 kaki, pada 28 Mei, terjadi kick. Penanggulangan ini adalah dengan penyuntikan lumpur ke dalam sumur. Ternyata bor macet pada 3.580 kaki, dan upaya pengamanan lain dengan disuntikan semen. Bahkan pada hari itu dilakukan fish, yakni pemutusan mata bor dari pipa dengan diledakan. Peristiwa yang terjadi adalah semburan gas dan lumpur pada subuh esok harinya.
       Kasus lumpur panas Lapindo hingga kini belum terselesaikan karena PT. Lapindo Brantas belum menyelesaikan masalah ganti rugi terhadap para korban dan lumpur yang hingga kini terus menerus keluar. Pihak PT. Lapindo Brantas seharusnya menyelesaikan masalah ganti rugi kepada korban, karena banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh lumpur tersebut. Penyelesaian yang harus segera dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas adalah bagaimana menyusun kembali struktur yang ada dalam perusahaan untuk membuat sebuah tim untuk menyelidiki dan menghentikan luapan lumpur yang terus terjadi hingga kini. Kerusakan lingkungan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari para pelaku industri PT. Lapindo Brantas.
         
MINDMAP

TANGGAPAN
          Berdasarkan presentasi yang telah dilakukan dan dari studi kasus tentang PT. Lapindo Brantas, maka dapat disimpulkan bahwa  kasus pencemaran lingkungan oleh PT Lapindo Brantas perlu mendapat perhatian dan keseriusan baik oleh pemerintah maupun aparat penegak hukum. Dampak lumpur lapindo bagi manusia dan lingkungan mungkin tidak akan terlihat sekarang, melainkan nanti 5-10 tahun kedepan. Selain itu, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di sekitar kawasan Lapindo Brantas. Dampak yang paling parah yaitu lumpur mengenangi pemukiman warga sehingga banyak warga yang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal mereka. Masyarakat disekitar Lapindo Brantas adalah korban yang paling dirugikan, di mana mereka harus mengungsi dan kehilangan mata pencaharian tanpa adanya kompensasi yang layak. Pemerintah dianggap tidak serius dalam menangani kasus luapan lumpur panas ini. Selain itu, dalam mengungkap siapa pihak yang bersalah dalam kasus pembocoran pipa gas Lapindo Brantas, pemerintah cenderung lamban dan terkesan menutup-nutupi. Terlepas itu semua, sudah semestinya  PT. Lapindo Brantas merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas terjadinya pencemaran tersebut. Dari kasus tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa perlunya ketegasan dari pihak pemerintah dalam hal perizinan dan pengawasan kegiatan serta tanggung jawab perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian penyelesaian kasus tersebut dapat dilakukan dengan cara mempertimbangkan keberlangsungan bisnis perusahaan, adanya kepastian dan keadilan hukum serta keadilan bagi korban lumpur Lapindo. Selain itu pemerintah dan juga PT Lapindo Brantas sudah seharusnya melakukan pembangunan kembali perumahan, infrastruktur dan fasilitas sosial yang rusak terendam lumpur, terutama dalam menyiapkan program ekonomi untuk mengembalikan penghidupan korban yang dalam jangka panjang tidak akan dapat menggantungkan pada lahan persawahan atau tambak, serta ketersediaan lapangan kerja baru sesuai keahlian yang dimiliki masing-masing masyarakat yang menjadi korban lumpur Lapindo.


RINGKASAN HASIL DISKUSI
Pertambangan merupakan suatu industri yang mengolah sumber daya alam dengan memproses bahan tambang untuk menghasilkan berbagai produk akhir yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan salah satu icon yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini, dimana dengan berkembangnya zaman bahan tambang merupan kekayaan alam yang nomor satu di Indonesia bahkan dunia sekalipun. Kekayaan alam yang terkandung didalamnya bumi dan air yang biasa disebut dengan bahan-bahan galian, dimana terkandung dalam pasal 33 ayat 3 tahun UUD 1945 yang berbunyi “bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Amanat UUD 1945 ini merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi untuk memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam, mineral dan energi yang dimiliki secara optimal dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
PT Freeport Indonesia, anak perusahaan yang mengoperasikan tembaga Grasberg dan tambang emas telah dituduh melakukan pengrusakan lingkungan yang sangat besar, terutama pembuangan 130.000 ton limbah batuan (tailing) setiap harinya ke sungai lokal sebagai lokasi pembuangan. Grasberg juga menjadi terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh ribuan tentara di situs pertambangan yang diduga ada untuk melindungi tambang dari penduduk setempat yang tidak puas, penduduk yang tanahnya telah digali atau yang menjadi tempat pembuangan tailing. 

MINDMAP

TANGGAPAN
          Berdasarkan presentasi yang telah dilakukan dan dari studi kasus PT Freeport Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa persoalan limbah PT Freeport harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Sistem pengelolaan limbah "tailing" Freeport dengan cara membuang melalui sungai telah menimbulkan beragam masalah baik lingkungan, maupun masalah sosial. Kasus yang terjadi saat ini, orang saling membunuh karena rebutan lahan dulang yang juga merupakan akibat dari pengelolaan limbah 'tailing' Freeport yang bermasalah. Masalah sosial seperti ini tidak akan pernah selesai dan habis kalau sistem pembuangan limbah masih seperti sekarang. Selain berdampak sosial, pembuangan limbah yang dilakukan PT Freeport juga menimbulkan masalah lingkungan yang parah khususnya sungai karna pembuangan limbah tersebut mengakibatkan sungai menjadi tercemar sehingga ekosistem yang berada di sekitar pembuangan limbah “tailing” tersebut akan terancam punah. Ada dua hal yang membuat tailing Freeport sangat berbahaya. Pertama, karena jumlahnya yang sangat massif dan dibuang begitu saja ke lingkungan. Kedua, kandungan bahan beracun dan berbahaya yang terdapat dalam tailing. Freeport mengklaim bahwa tailingnya tidak beracun karena hanya menggunakan proses pemisahan logam emas dan tembaga secara fisik.
          Pemerintah sudah seharusnya melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek pertambangan Freeport terutama aspek pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, melakukan perubahan dalam kontrak karya Freeport yang lebih menguntungkan bagi negara pada umumnya dan bagi rakyat Papua pada khususnya, memfasilitasi sebuah konsultasi penuh dengan penduduk asli Papua terutama yang berada di wilayah operasi Freeport dan pihak berkepentingan lainnya mengenai masa depan pertambangan tersebut serta memetakan dan mengkaji sejamlah skenario bagi masa depan Freeport, termasuk kemungkinan penutupan, kapasitas produksi dan pengolahan limbah. Konsep pembangunan berkelanjutan harus dikedepankan oleh pemerintah, dengan memelihara kelestarian lingkungan. Maka, pemerintah dapat menghentikan secara sepihak kegiatan korporasi asing yang dapat merusak lingkungan selama melakukan penambangan sumberdaya alam Indonesia. Perusakan lingkungan oleh asing merupakan utang lingkungan. Seluruh pajak, royalty dan pembagian keuntungan yang diperoleh Indonesia melalui korporasi pertambangan asing, niscaya tidak akan dapat membangun kembali lingkungan yang telah rusak total tersebut. Oleh karena itu, penanganan kasus ini merupakan agenda mendesak yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah.

 RINGKASAN HASIL DISKUSI

          Selama beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi (TI) semakin maju sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan terhadap perangkat teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak dini agar tidak “gaptek” atau gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang apalagi di Indonesia. “Anak-anak Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu sejak pre-school. Sekitar usia empat tahun.” ujar Tika Bisono, dalam acara Memanfaatkan Perangkat Tehnologi untuk Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Tapi orangtuanya harus belajar dulu. Ya perlu semacam edukasi teknologi untuk orangtua,” ujar Tika.
Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer. Walaupun penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya bisa menjadi sebuah rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, seiring dengan meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI. Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.

MINDMAP



TANGGAPAN
Berdasarkan presentasi yang telah dilakukan dan dari studi kasus tentang perkembangan teknologi di Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa pengalokasian akses teknologi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tidak menjangkau kalangan menengah kebawah. Hal ini terlihat dari masih minimnya sarana teknologi untuk anak-anak maupun masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini, sebaliknya bagi siapa saja yang tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini. Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.
Oleh karena itu, berhubungan dengan studi kasus tersebut, maka sebaiknya pengenalan terhadap ilmu pengetahuan dan  teknologi informasi seharusnya sudah diperkenalkan sejak dini oleh para orang tua agar dapat memperkecil kemiskinan dari dampak perubahan teknologi. Pemerintah sudah seharusnya mengalokasikan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan teknologi secara merata. Hal ini harus segera dilakukan agar masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dapat bersaing di era globalisasi yang mayoritas dimenangkan oleh masyarakat dengan akses teknologi yang mudah dan terjangkau. Apabila pengalokasian akses teknologi dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat, baik masyarakat menengah keatas maupun masyarakat menengah ke bawah, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi Negara maju dan memiliki sumber daya yang berkualitas.  




Yogyakarta - Industri manufaktur di Indonesia mulai bangkit. Sebagian produknya telah berhasil menguasai pangsa pasar dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan berada di posisi tiga besar setelah China dan India. Hal itu diungkapkan Komisaris Independen BCA dan Unilever Indonesia Cyrillus Harinowo dalam acara diskusi Kebangkitan Industri Manufaktur Indonesia di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarata, Senin (13/5/2013). "Saat ini Indofood, Wings, Mayora, Garuda Foods, ABC, Dua Kelici, Teh Sosro, Ultra Jaya adalah nama para pemain lokal yang semakin menggurita," katanya. Menurut dia, bangkitnya industri manufaktur Indonesia ditunjukkan dengan mulai menguasai pangsa pasar dunia. Oleh karena itu, kekuatan ekonomi ini menjadi modal bagi Indonesia untuk menuju ASEAN Economic Community pada tahun 2015.

Kebangkitan industri Indonesia telah terjadi dan jauh melampaui laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Industri makanan dan minuman pertumbuhannya telah mencapai double digit. Bidang industri otomotif mesin dan elektronika juga mengalamai pertumbuhan pesat di atas 20%. Dia mengatakan berdasarkan laporan BPS, industri kayu, pulp, paper dan barang cetakan yang tidak mungkin mengalami pertumbuhan negatif. Sebab pertumbuhhannya didorong oleh indutsri makanan dan minuman, tekstil, eletronika dan farmasi untuk kebutuhan packaging. Namun kenyataannya industri kayu di luar Jawa yang menggunakan HPH justru mengalami penurunan. Sebaliknya industri kayu di Pulau Jawa bangkit dengan pesat.

"Salah satunya industri budidaya kayu sengon untuk dijadikan plywood, hardboard yang sangat maju pesat," katanya. Dia kemudian mencontohkan perusahaan Sinar Mas untuk minyak sawit, pulp and paper, properti dan industri keuangan telah ekspansi ke China dengan mendirikan 21 pabrik pulp and paper. Lokasinya di Hainan dan Guangxi. "Sebagian besar pulp impor dari Indonesia. Lewat Asia Pulp and Paper (APP). Mereka menjadi pemain nomor satu di China. Mereka juga punya 4 pabrik di Kanada, dan masing-masing satu pabrik di Amerika, Perancis dan Jerman," katanya. Untuk industri tekstil, dia mencontohkan Sritex Solo yang telah membangun pabrik garmen dan unit spinning mill (pemintalan). Sritex kini memiliki 123 unit spinning mill. Padahal untuk membangun satu unit membutuhkan dana sedikitnya Rp 400 miliar. "Benang saja, China pesannya ke Sritex. Perusahaan ini juga membuat pesanan baju pakaian militer Nato dan tentara Belanda," kata Harinowo.

Dia kemudian menceritakan cerita sukses salah satu nasabah Bank BCA yang bernama Hadi Rahardja. Dia berhasil membangun pabrik kertas karton terbesar di Indonesia padahal awalnya tahun 1992 ia hanya jadi pengumpul karton bekas yang diperoleh dari pemulung. Untuk meningkatkan kapasitas produksi 650 ton per hari, ia membeli perusahaan kertas karton yang sudah bangkrut selama 30 tahun di Italia. Nilai penjualannya saat ini meningkat dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun per tahun. "Sudah saatnya pengusaha dan pelaku bisnis serta pengamat ekonomi menebar sikap optimisme pada masa depan ekonomi Indonesia. Never under estimate kekuatan bisnis Indonesia," pungkas alumni jurusan Akuntansi FEB UGM itu.

Sumber : 



KOMPAS.com — Tumpahan minyak menjadi masalah pencemaran lingkungan. Minyak mentah sulit terurai dan bisa menyebabkan kematian makhluk hidup, terutama di perairan. Kini ditemukan, jamur Fusarium oxysporum, yang mampu mengurai cemaran minyak sekaligus bertahan dalam kondisi kadar garam tinggi. Tumpahan minyak umumnya terjadi akibat proses alam dan aktivitas manusia. Pencemaran minyak dari alam mencapai 60 persen. Sisanya akibat aktivitas manusia, seperti proses pengeboran dan transportasi. Untuk merehabilitasi pencemaran minyak, tersedia pilihan teknik, baik secara kimia, fisik, maupun bioremediasi. Kini, bioremediasi makin sering diandalkan karena relatif aman bagi lingkungan. 

Temuan terbaru, jamur Fusarium oxysporum (F oxysporum) mampu merehabilitasi lingkungan dari cemaran minyak. Sebenarnya, keluarga Fusarium dikenal sebagai penyebab penyakit pada tanaman pertanian seperti bawang dan pisang.Pada manusia, F oxysporum bersifat patogen, antara lain menyebabkan infeksi jamur pada kornea (fungal keratitis), kuku (onychomycosis), dan kulit (hyalohyphomycosis). Mikroorganisme yang diisolasi dari hutan tropis di Indonesia itu bisa mengurai minyak mentah pada media air ataupun tanah dalam kondisi basa ataupun asam serta bersalinitas (berkadar garam) tinggi. Temuan Asep Hidayat yang menjadi bahan tesis doktor di Universitas Ehime, Jepang, "Biodegradation of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs), Polychlorinated Aromatic Compounds (PACs), Polylactic Acid (PLA)/Kenaf, Composite, and Crude Oil by Fungi Screened from Nature", telah dipatenkan pada tahun 2011.

Temuan Asep dipublikasikan pada tahun 2012 di sejumlah jurnal internasional, seperti Journal of Environmental Science and Technology dan Fungal Biology”Saya mulai mencari jasad renik sejak 2007,” kata Asep, ahli mikrobiologi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan.


Skala laboratorium


Jamur F oxysporum teruji mampu mengurai minyak mentah dan beberapa turunannya seperti chrysenedan n-octadecane. Asep meneliti 62 sumber tanah di Jepang dan Indonesia. Ia mendapatkan 92 jamur yang mengerucut pada F oxysporum dalam penyaringan di laboratorium. Isolasi F oxysporum dicobakan pada minyak mentah. Hasilnya, jamur mampu menguraikan. Uniknya, meski diisolasi dari hutan tropis, jamur ini tahan terhadap air laut yang berkadar garam tinggi. ”Air laut mengandung garam yang menyulitkan hidup mikroorganisme. Namun, jamur Fusarium bisa hidup dan efektif mengurai crude oil (minyak mentah),” katanya. Selain tahan salinitas, mikroorganisme ini juga bisa tahan dalam kondisi basa dan asam (pH 4-8).


Jamur ini mampu mengurai senyawa berbahaya chrysene yang susah terurai menjadi karbon dioksida dan air yang aman bagi makhluk hidup. Kini, Asep mengupayakan penerapan F oxysporum pada kondisi nyata di lapangan. Hal ini tidak mudah. Kondisi di lapangan dipengaruhi berbagai faktor seperti suhu, cuaca, dan arus. Salah satu obsesi Pusat Penelitian Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser) Kementerian Kehutanan adalah menemukan bioremediasi untuk pewarna tekstil yang mencemari sungai di kawasan industri tekstil. Kepala Puskonser Adi Susmianto berharap temuan serupa bisa diaplikasikan pada proses industri pulp dan kertas. Industri itu banyak menggunakan pemutih berbahan kimia dalam proses membersihkan warna kertas.


”Temuan Asep semakin menginspirasi Puskonser untuk melakukan upaya koleksi mikroba untuk berbagai kepentingan, baik bioremediasi, biohealth, bioenergi, bioplastik, maupun bioreklamasi,” kata Adi. Untuk pemanfaatan mikroba sebagai agen bioremediasi, demikian Adi, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas hutan dan lingkungan. Sebagai misal dalam pengolahan asam tambang, reklamasi pascatambang, hingga mengatasi pencemaran logam berat akibat penggunaan air raksa dalam penambangan emas.


Pemanfaatan sumber daya mikroba kian menjanjikan bagi masa depan Indonesia dan dunia. Terlebih lagi, Protokol Nagoya yang diratifikasi Indonesia pada 11 April 2013 membuka harapan pembagian keuntungan bagi pemilik ”plasma nutfah” berupa mikroba hutan tropis dapat digunakan oleh negara lain dan bermanfaat bagi kehidupan penghuni Bumi.








Jakarta - Produsen Mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi meyakini produk buatannya adalah asli buatan dalam negeri bukan produk mobil impor.  Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi mengatakan, komposisi komponen mobil Esemka didominasi komponen lokal sebesar 60%, sementara sisanya 40% memang masih diambil dari komponen luar alias masih diimpor. "Komponen kita komposisinya lokal 60%, impor 40%. Nanti secara bertahap kita ingin 95% berasal dari komponen lokal. Esemka ini brand lokal,” kata Sabar kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (9/5/2013).

Ia menjelaskan, masing-masing dari komponen lokal itu terdiri dari ban, tempat duduk, blok dan mesin. Sementara yang impor terdiri dari ICU dan programnya. Komponen impor itu berasal dari Jerman, China, dan Austria. "Kalau yang impor itu kebanyakan pemprogramannya. Rata-rata dari China, tapi kalau sisi teknologinya dari Austria," ungkapnya.Sabar juga mengatakan, rata-rata mobil Esemka ini dijual di kisaran harga Rp 150 juta hingga Rp 170 juta.

Menurutnya, mobil buatannya ini tidak kalah dengan produk-produk lain, hanya perlu beberapa penyempurnaan di beberapa hal seperti pintu belakang yang susah ditutup dan saat ini sedang dilakukan pengecekan ulang. Terkait hal ini, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sebagai salah satu konsumen mobil Esemka mengeluhkan kondisi pintu yang susah ditutup. "Mungkin itu ya pintu belakang sepertinya susah ditutup masih perlu perbaikan, masih kita cek,’ katanya.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2013/05/10/152826/2242701/1036/mobil-esemka-mengandung-60-komponen-lokal-sisanya-40-impor?

Cari Blog Ini

Hello Blogwalking :D Welcome to My Blog. Enjoy!!