Pengertian
Metode Penelitian
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan
tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode
keilmuan. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1978) metode keilmuan ini merupakan
gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Pendekatan rasional memberikan
kerangka berpikir yang koheren dan logis, sedangkan pendekatan empiris
memberikan pengujian dalam memastikan suatu kebenaran. Dengan cara yang ilmiah
itu, diharapkan data yang akan didapatkan adalah data yang obyektif, valid dan reliabel.
Obyektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama. valid
berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data
yang terjadi dengan obyek yang sesungguhnya. Reliabel berarti adanya ketetapan
atau konsisten data yang didapat dari waktu ke waktu. Kegiatan penelitian
dilakukan dengan tujuan tertentu, dan pada umumnya tujuan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu untuk menemukan, membuktikan, dan
mengembangkan pengetahuan tertentu. Dengan ketiga hal tersebut, maka impilkasi
dari hasil penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah.
Jenis – Jenis Penelitian
Jenis-jenis
penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi,
dan jenis data. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis penelitian.
1.
Penelitian Menurut Tujuan
Menurut
tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi penelitian dasar dan terapan. Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
bersifat praktis. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan,
menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam
memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi penelitian dasar berkenaan dengan
penemuan prinsip-prinsip itu. Contoh penelitian dasar yaitu pengaruh pemberian
stimulus terhadap respon pada binatang. Hasil penelitian ini kemudian
diterapkan pada manusia, misalnya pengaruh pemberian intensif terhadap perilaku
kerja. Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar adalah
penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui. Sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk
mempergunakan pengetahuan ilmiah yang telah diketahui untuk memecahkan
masalah-masalah kehidupan praktis.
2.
Penelitian Menurut Pendekatan
Penelitian menurut pendekatannya
dapat dikelompokkan menjadi penelitian survey, ex post facto, eksperimen, naturalistik,
penelitian tindakan, evaluasi, dan sejarah.
A.
Penelitian Survey
Kerlinger
(1973) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun
psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
Contoh:
penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin
nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
B.
Penelitian Ex Post Facto
Penelitian
ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi dan menemukan factor-faktor yang mendahului atau menentukan
sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini
menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu x sama
dengan y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung
terhadap variabel independen. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn
sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian
untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
C.
Penelitian Eksperimen
Penelitian
dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi terkontrol sangat ketat. Terdapat
empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental,
factorial, dan quasi experimental. Penelitian eksperimen ini umumnya dilakukan
pada laboratorium. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap
produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap
kemacetan lalu lintas.
D.
Penelitian Naturalistik
Metode
penelitian ini sering disebut metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), data
yang dihasilkan bersifat deskriptif, dan analisis data dilakukan secara
indukatif. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari
kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya korupsi.
E.
Penelitian Tindakan
Davis Kline (1980) mengemukakan
bahwa penelitian tindakan dilakukan dengan tujuan untuk menegmbangkan
pendekatan dan program baru guna memecahkan masalah yang muncul pada situasi
yang actual. Penelitian ini memfokuskan pada masalah yang local yang terjadi
pada kondisi yang local sehingga hasilnya tidak perlu untuk pengembangan ilmu. Penelitian
tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang
menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang
diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut. Tujuan utama penelitian ini
adalah mengubah situasi, perilaku, organisasi termasuk stuktur mekanisme kerja,
iklim kerja, dan pranata. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan
metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar
yang baik.
F.
Penelitian Evaluasi
Evaluasi
berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program
yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk
menjelaskan fenomena. Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu
penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada proses dan penelitian sumatif
yang menekankan pada produk. Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari
suatu aktivitas dalam proses sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan produk,
sedangkan evaluasi sumatif menekankan efektivitas pencapaian program yang
berupa produk tertentu. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan
atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
G.
Penelitian Sejarah
Penelitian
sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang
telah berlangsung dimasa lalu. Walaupun demikian, sumber datanya bisa primer
yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu atau sumber-sumber
dokumentasi yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Tujuan penelitian sejarah
menurut Isaac (1981) adalah untuk merekonsturksi kejadian-kejadian masa lampau
secara sistematis dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan
sintesa data yang diperoleh sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat
suatu kesimpulan. Penelitian sejarah terutama digunakan untuk mejawab
pertanyaan tentang kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelaku-pelakunya, dan
bagaimana prosesnya. Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota
tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian
untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.
3.
Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
Penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang
diteliti itu akan menjelaskan obyek yang diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan
hal ini, penelitian dapat dikelompokkan menjadi deskriptif, komparatif, dan
asosiatif.
A.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Suatu penelitian
yang berusaha menjawab pertanyaan seperti, seberapa besar produktivitas kerja
karyawan di PT A, seberapa baik kepemimpinan, etos kerja, dan prestasi kerja
para karyawan di departemen X adalah suatu penelitian deskriptif.
B.
Penelitian Komparatif
Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contohnya seperti
apakah ada perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dan swasta. Pegawai
negeri dan swasta adalah sampel yang berbeda.
C.
Penelitian Asosiatif
Pada
penelitian ini minimal terdapat dua
variabel yang dihubungkan. Jadi penelitian asosiatif ini merupakan suatu
penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain. Hubungan antar variabel ada tiga bentuk yaitu simetris, kausal, dan
interaktif. Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu,
adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.
4.
Penelitian Menurut Jenis Data
Jenis data
dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal yaitu data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema,
dan gambar. Data kuantitatif data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala
pengukuran.
Macam-macam Data Penelitian
Data kualitatif
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data yang diangkakan.
Data diskrit (data
nominal) adalah data yang hanya dapat
digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinue
adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil
pengukuran.
Ordinal
adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah
data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio
adalah
data yang jaraknya sama.
Variable
adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Karakteristik Proses Penelitian
Proses
penelitian diberbagai bidang mempunyai lima karakteristik tertentu. Menurut
Tuckman (1982) karakteristik penelitian terutama yang menggunakan pendekatan
kuantitatif adalah sebagai berikut.
1.
Penelitian Harus Sistematis
Penelitian merupakan proses
terstuktur sehingga diperlukan aturan dan langkah-langkah tertentu untuk
melaksanakannya. Dengan demikian, maka proses penelitian dapat diikuti dan
dimengerti orang lain secara sistematis.
2.
Penelitian Harus Logis
Penelitian
yang mempunyai validitas internal maupun eksternal yang disusun secara logis
akan mempunyai nilai yang sangat berharga baik dalam pengembangan ilmu
pengetahuan maupun pimpinan karena dapat digunakan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
3.
Penelitian Harus Empiris
Penelitian
yang berkenaan dengan dunia empiris atau dunia nyata yaitu dunia yang dapat
diindera oleh pancaindera manusia. Karena keterbatasan kemampuan indera manusia
untuk mengobservasi obyek atau subyek yang diteliti, maka penelitian dapat
menggunakan alat-alat bantu seperti instrument-instrumen penelitian.
4.
Penelitian Mempunyai Sifat Reduktif
Proses reduksi dapat digunakan untuk
memahami hubungan kejadian satu dengan yang lain, dan untuk melakukan prediksi
bagaimana kejadian akan berlangsung. Pengertian reduksi dalam penelitian juga
harus berperan dalam hal yang lebih bersifat menjelaskan daripada
mendeskripsikan.
5.
Penelitian Bersifat Transmitable
Penelitian harus bersifat transmitable dalam
arti penelitian harus mampu memecahkan masalah-masalah sehingga dapat digunakan
oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sifat transmitable dalam penelitian dapat
berperan dalam pengembangan ilmu maupun untuk bahan pengambilan keputusan.
Menurut Tuckman selain karakteristik
diatas, ditambahkan bahwa penelitian juga harus mempunyai karakteristik:
1.
Diarahkan untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan pengetahuan baik
secara teoritis maupun praktis.
2.
Diarahkan untuk memahami, memecahkan dan mengatisipasi masalah dalam kehidupan
manusia.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif
digunakan sebagai istilah payung strategi penelitian dengan karakteristik
berikut.
- Data
penelitian merupakan data lunak (soft data), yakni data yang kaya
akan deskripsi orang, benda, tempat, dan percakapan atau tuturan.
- Masalah
penelitian dirumuskan dalam wujud fokus penelitian yang menggambarkan
kompleksitas masalah penelitian sesuai dengan konteksnya (bukan dalam
wujud variabel, pertanyaan, atau hipotesis).
- Data
dikumpulkan dari dan dalam latar alamiah, yakni latar nyata dan sebagaimana
adanya.
Teknik penelitian yang populer digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah:
- observasi
partisipatif, yakni peneliti sebagai pengamat sekaligus sebagai partisipan
penelitian; dan
- wawancara
mendalam, yakni peneliti menggali informasi secara utuh, menyeluruh, dan
mendalam untuk memperoleh pandangan, pemikiran, dan keyakinan subjek,
responden, atau informan serta untuk memperoleh sistem yang berlaku dalam
pranata suatu komunitas yang diteliti.
Nama lain penelitian kualitatif adalah (1)
penelitian lapangan atau field work (dalam bidang
antropologi); (2) penelitian naturalistik atau alamiah (dalam bidang
pendidikan); dan penelitian etnografi (dalam bidang antropologi).
Karakteristik penelitian kualitatif dapat
dikemukakan berikut ini.
- Penelitian
kualitatif bersifat alamiah (naturalistic), yakni latar langsung
sebagai sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci (key
instrument).
- Data
penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data berupa
kata-kata dan gambar yang diperoleh dari transkripsi wawancara,
catatan lapangan, foto,videotape, dokumen pribadi, dokumen resmi,
memo, dan dokumen-dokumen lainnya.
- Di
samping hasil, penelitian kualitatif menekankan proses, yakni proses yang
terjadi dan berlangsung pada sumber data (subjek/informan, objek, dan
responden) beserta keseluruhan konteks yang melingkupinya, di samping data
yang dihasilnyannya.
- Analisis
data penelitian kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh
abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh.
- Penelitian
kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan perspektif partisipan,
yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun makna dan
berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusn subjek.
Sumber data penelitian kualitatif dapat dibedakan
atas (1) subjek penelitian, yakni sumber data, misalnya orang, yang aktif
sebagai penghasil data (siswa, guru, pegawai kantor pos, camat, buruh pabrik,
misalnya); (2) objek penelitian, yakni sumber data, misalnya benda, yang berisi
data (candi, novel, kumpulan puisi, surat pribadi, otobiografi, misalnya); dan
(3) responden, yakni orang yang merespon atau menjawab kuesioner atau angket
yang diberikan peneliti saat mengumpulkan data. Dalam bidang linguistik
struktural, sumber data ini lazim disebut sebagai informan, yakni penutur atau
pemakai bahasa sebagai sumber korpus data bahasa.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis
yang dikaitkan dan mempunyai kelelasan unsur. Hal yang perlu diperhatikan dalam
penelitian kuantitatif:
Langkah penelitian
1. Segala sesuatu
direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun
2. Dapat menggunakan
sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi
Sampel menurut Suharsimi
Arikunto (2006) adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti,
sedangkan populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian.
3. Hipotesis
Mengajukan hipotesis
yang akan diuji dalam penelitian hipotesis menentukan hasil yang diramalkan
Priori
4. Desain
Dalam desain jelas
langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan
5. Pengumpulan Data
Kegiatan dalam
pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan
6. Analisis Data
Dilakukan sesudah semua
data terkumpul
Prosedur Penelitian Kuantitatif
Menurut Craig (1985)
mengemukakan langkah-langkah penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
- Identifikasi masalah
- Merumuskan hipotesis
- Mendefinisikan istilah
- Melakukan penelitian atau
observasi lapangan
- Analisis data
• Menarik kesimpulan
Menurut Prof. Dr. Suharsimi
Arikunto (2006) prosedur dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
Memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan
dasar memilih pendekatan, menentukan sumber data dan variable, menentukan dan
menyusun instrument,mengumpulkan data, analisis data,menarik kesimpulan,menulis
laporan.
Jenis korelasi dalam
penelitian
- Korelasi Sejajar tidak
memberikan hubungan sebab akibat misa prestasi belaj matematika dengan
bahasa,kedisiplinan dengan lingkungan tempat tinggal
- Korelasi sebab akibat /
penelitian pengaruh korelasi yang memberikan pengaruh dimana A memberi
pengaruh terhadap B contoh “pengaruh A terhadap B “
Dalam buku Methods of
Psychological Research dijelaskan bahwa masalah penelitian dapat diperoleh
dengan cara-cara: (1) observasi; (2) brainstorming; (3) theoretical prediction;
(4) technological development; (5) knowledge of the research literature, dan
kombinasi dari metode-metode tersebut.
Sumber data dalam
penelitian merupakan subjek penelitian di mana data menempel.Sumber data dapat
berupa : benda, gerak, manusia, tempat, dsb.Ditinjau darin wilayah penelitian,
maka penelitian dapat dibedakan menjadi : penelitian sampel, penelitian
populasi, dan penelitian kasus.
Proses Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian
kuantitatif metode yang digunakan antara lain : metode survey, expost facto,
eksperimen, evaluasi, action research, policy research (selain metode
naturalistic dan sejarah ), setelah metode penelitian ditenyukan, maka yang
perlu dilakukan adalah penyusunan instrument penelitian, yang digunakan sebagai
alat pengumpul data yang dapat berbentuk tes, angket / kuesioner, untuk pedoman
dan wawancara atau observasi. Dalam menentukan instrument perlu diteliti
terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.
Setelah data terkumpul,
selanjutnya data dianalisis, sampai menghasilkan kesimpulan yang merupakan
langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap
rumusan masalah.Berdasarkan proses penelitian kuantitatif tersebut, maka
penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkahnya jelas,
mulai dari rumusan masalah, teori, hipotesis, mengumpulkan data, analisis data,
sera membuat kesimpulan dan saran.Pengunaan konsep dan teori yang relevan dalam
menyusun hipotesis merupakan aspek logika, sedangkan untuk
pemilihan metode penelitian, menyusun instrument, mengumpulkan data dan
analisisnya adalah aspek metodologi untuk memverifikasikan
hipotesis yang diajukan.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefiisikan
sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “Variasi” antara satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan
Farhady,1981). Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Menurut Y.W Best yang
disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau
serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti
dimanupulasikan, dikontrol atau dioservasi dalam suatu penelitian.
Sedang Direktorat Pendidikan Tinggii Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Dari kedua pengerian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel
penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang kan diteliti.
Apa yang merupakan
variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan teoritisnya, dan
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan teoritisnya
berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel
yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi rancangan
penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan
variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya.
Menurut Fungsinya
variabel dapat dibedakan :
A. Variabel Tergantung
(Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik
yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau
mengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh
variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau
variabel terpengaruhi. Variabel ini sering disebut sebagai variabel output,
Kriteria, Konsekuen. Atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Variabel
terikat. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) variabel dependen disebut
variabel Indogen.*
B. Variabel Bebas (
Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi
atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan
fenomena yang diobservasi. Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruh,
sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh
terhadap variabel lain. Variabel ini juga sering disebut sebgai variabel Stimulus, Prediktor, antecendent. Dalam SEM(Structural Equation Modeling)
variabel independen disebut variabel eksogen.
C. Variabel Intervening
Variabel intervenig adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan Variabel dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.Variabel Intervening
juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan
variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh
dan terpengaruh.
D. Variabel Moderator
Dalam mengidentifikasi
variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena fungsinya ikut
mempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas hubungan bebas dengan
variabel tergantung.
E. Variabel kendali
Yaitu yang membatasi
(sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator. Variabel ini berfungsi
sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga
ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung
F. Variabel Rambang
Berlainan dengan
variabel bebas, yaitu fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian. Variabel
rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hampir
tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun tergantung.
Daftar Pustaka
Dr.
Sugiyono. 1994. Metode Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Drs.Colid
Narbuko,Drs.H Abu Achmadi. 2004. Metode
Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta.