Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2SfJqaQPO




Five Forces Model atau yang lebih dikenal dengan Porter Five Forces adalah suatu metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan yang dipublikasikan oleh Michael E Porter, seorang profesor dari Harvard Business School pada tahun 1979. Menurut Five Forces Model ada lima hal yang dapat menentukan tingkat persaingan dan daya tarik pasar dalam suatu industri. Daya tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara keseluruhan. Hasilnya, setelah analisis dilakukan maka akan dapat di nilai apakah industri tersebut masih “menarik” atau “tidak menarik”.

Menurut Five Forces Model, sebuah industri disebut “tidak menarik” bila kombinasi dari five forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri disebut menarik bila kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Tiga dari lima Five Forces merujuk pada persaingan dari sumber eksternal. Sisanya adalah ancaman internal.
A. Threat of New Entrants
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain :

- Skala Ekonomi (Economies of Scale)(apakah produk bisa dibuat dalam jumlah kecil atau harus dalam jumlah yang besar, misal: dalam pabrik kertas, nilai efisiensi yang menguntungkan baru bisa dicapai dalam skala yang besar sehingga sulit bagi pesaing baru jika ingin masuk dengan skala industri yang kecil).

- Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect). Dalam proses produksi, semakin lama akan semakin diperoleh tingkat efisiensi yang semakin tinggi. Sehingga dengan demikian akan didapat biaya yang semakin murah dalam memproduksi. Sehingga perlu dipertimbangkan apakah hal ini dapat dicapai dalam waktu yang cepat atau lama karena akan mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan.
- Cost Disadvantages Independent of Scale. Adalah keuntungan yang tidak terkait dengan skala produksi. Misalnya: hak patent, kemudahan akses ke bahan baku, hak pengelolaan / perijinan, kemudahan dari pemerintah, dll
- Diferensiasi Produk. Adalah keunikan yang dimiliki baik dalam bentuk fisik produk atau positioning produk yang membedakannya dari produk pesaing yang berada dalam industri yang sama. Perlu dipertimbangkan pula oleh new entrant untuk mengantisipasi loyalitas merek dari produk yang telah ada.
- Kebutuhan Modal (Capital Requirement). Adalah biaya yang dibutuhkan untuk memasuki bisnis ini. Untuk industri dengan skala yang massif (contoh: semen) maka dibutuhkan modal yang luar biasa besar.
- Switching Cost. Adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan dari satu pos ke pos lain. Biaya ini termasuk pula biaya psikologis akibat perpindahan yang terjadi. Misalnya: ketika melakukan ‘pemindahan’ dari suplier A ke suplier B.
- Akses ke Jalur Distribusi (Access to Distribution Channels). Dalam industri tertentu akses ke jalur distribusi memegang peranan yang krusial. Dalam bisnis distribusi minuman ringan misalnya, bagi pemain baru akan sulit untuk meminta space lebih ke armada distribusi (pihak III) bila pemain yang sudah mapan menggunakan distributor yang sama. Sehingga dengan demikian pengaruhnya di dalan five forces model akan sangat besar.
- Antisipasi Pertumbuhan (Anticipated Growth). Perlu diantisipasi pula dalam kerangkan five forces model ini kemungkinan pertumbuhan industri yang dapat terjadi dengan melihat data-data pendukung yang ada. Karena, bagi pemain yang baru memasuki bisnis tersebut dapat besar sekali pengaruhnya atau malah sangat kecil. Pengaruhnya akan besar bisa pertumbuhan industri kecil dan pemainnya banyak sehingga kue yang sedikit akan dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Semantara jika baru ada sedikit pemain dan pasarnya cukup besar maka pengaruhnya akan kecil terhadap pendatang baru.
B. Bargaining Power of Suppliers
- Relative lack of importance of the buyer to the supplier group
- Importance of the supplier’s product to the buyer
- Greater concentration among suppliers than among buyers
- High Switching cost for the buyer
- Credible thereat of forward integration by suppliers

C. Bargaining Power of Buyers/Consumers
- Undifferentiated or standars supplies
- Credible thereat of backward integration by buyers
- Accurate information about the cost structure of the supplier
- Customer’s price sensitivity
- Greater concentration in buyer’s industry than in supplier’s indusrty and relatively larger-volume purchase

D. Threat of Subtitute Products
E. Competitive Rivalry Within the Industry
- Pure Monopoly
- Avoided Competition
- Hypercompetition
- Perfect Competition



Referensi :  Strategic Management by Alex Miller



KOMPAS.com-Istirahat ekstra menjadi impian kebanyakan orang yang selalu sibuk dengan pekerjaan setiap hari hari. Padatnya aktivitas menyebabkan sebagian besar dari kita ingin menghabiskan waktu 1-2 jam lebih lama di tempat tidur terutama saat liburan weekend. Walau tampak menyenangkan, sebaiknya hal ini tidak dilakukan. Menurut penelitian terbaru, terlalu banyak tidur justru dapat mempercepat proses hilangnya memori. Kebiasaan ini sekaligus memperbesar faktor risiko terjadinya kepikunan atau demensia.

Riset tersebut dilakukan oleh para ahli dari University Hospital di Madrid and Columbia University, New York.  Penelitian dilakukan selama 3 tahun ini melibatkan  sekitar 2.700 responden  dengan rentang usia 60-70an. Pada penelitian tahap pertama, setiap responden diuji menggunakan mini-mental state examination (MMSE). Tes ini digunakan untuk melihat fungsi otak. Selama 3 tahun berikutnya, responden menyimpan detail catatan tentang pola tidurnya.

Dalam riset ini, sekitar 49 persen responden tidur dengan jam yang normal, yaitu 6-8 jam saat malam hari. Sebanyak 40 persen responden tidur dalam  periode yang lama, yaitu lebih dari 9 jam saat malam hari. Sisanya tidur dalam durasi singkat yaitu 5 jam atau kurang saat malam hari. Pada akhir penelitian, ketiga golongan ini kembali melakukan tes MMSE. Hasilnya, ketiga kelompok memperoleh nilai MMSE yang lebih rendah dibanding 3 tahun lalu.

Namun penurunan fungsi otak paling tinggi diderita responden yang tidur dalam waktu lebih lama, yaitu 9 jam lebih saat malam hari. Penurunan ini sekitar 2 kali lebih besar dibanding yang tidur 6-8 jam saat malam hari. Perbedaan ini, menurut peneliti, sangat signifikan. Responden yang tidur dalam periode lebih lama mengalami penurunan fungsi otak lebih cepat.

"Riset ini membuktikan adanya hubungan antara durasi tidur dan kemampuan kognitif seseorang. Namun riset lanjutan masih diperlukan untuk melihat, apakah durasi tidur menjadi sebab atau akibat penurunan fungsi kognitif," kata Dr. Doug Brown dari Alzheimer's Society.




KOMPAS.com - Sebuah ungkapan lama mengatakan, buku yang baik, khususnya cerita fiksi, dapat membuat pembacanya melebur ke dalam kisah di dalamnya. Sebuah studi baru dari Emory University kini mengonfirmasi kebenaran ungkapan tersebut. Menurut studi itu, aktivitas otak seseorang berubah ketika tengah terbenam dalam buku.
Ketua studi dan direktur Emory University's Center for Neuropolicy, Profesor Gregory Berns mengatakan, temuan ini dapat membantu ilmuwan untuk memperdalam pengetahuan tentang perilaku otak. Studi tersebut juga menemukan, orang yang membaca buku memiliki kemampuan berbahaya yang lebih komprehensif dan rasa empati yang lebih kuat.
"Cerita dalam buku membantu membentuk kehidupan dan dalam beberapa kasus membantu mendefinisikan seseorang. Kami ingin tahu bagaimana cerita masuk ke dalam otak dan proses di balik itu," ujar Berns.
Dalam studi yang dipublikasi dalam jurnal Brain Connectivity ini, tim peneliti melibatkan 21 orang untuk membaca buku yang sama, Pompeii, karya Robert Harris selama 19 hari. Buku tersebut menceritakan seorang protagonis yang hidup di luar kota Pompeii dan menyadari keanehan yang terjadi di sekitar gunung berapi.
"Buku juga memiliki narasi yang kuat, menggambarkan seorang pria ingin menyelamatkan wanita yang dia dicintai. Sementara gunung berapi terus bergejolak namun tidak ada warga kota yang menyadarinya," jelas Berns.
Peneliti melakukan pemindaian otak dengan alat fMRI (functional magnetic resonance imaging) untuk mengamati aktivitas otak peserta sebelum, saat, dan setelah membaca buku. Mereka memberikan jeda sekitar lima hari setelah tes membaca untuk melihat periode waktu berlangsungnya efek.
Hasilnya, saat dalam hari-hari membaca buku, peserta memiliki aktivitas otak yang berbeda dengan saat tidak membaca buku, khususnya pada bagian koteks somatosensorik dan sulci pusat yang bertanggung jawab dalam kemampuan visualisasi aksi tertentu tanpa harus melakukan aksi tersebut.
"Perubahan saraf yang kami temukan berhubungan dengan sensasi fisik yang membuat seakan-akan membuat pembaca menjadi si protagonis dalam cerita," jelas Berns.
Tahun lalu, tim psikolog menemukan, orang secara tidak sadar paling tidak dalam beberapa waktu pernah menjadi karakter fiksi favoritnya. Dengan begitu, seseorang sekaligus menjadi lebih memiliki empati.


Vemale.com - Ini bukan tentang anak gadis keturunan keluarga kaya yang diwarisi usaha oleh orang tua atau kakek mereka. Namun mereka adalah Elizabeth dan Rebecca Appleyard. Keduanya belum genap 10 tahun namun sudah menjadi enterpreneur termuda di Inggris.
Mereka juga sudah punya perusahaan sendiri dengan ide penjualan sederhana, jualan permen dan mainan untuk anak kecil. Mereka membungkusnya secara cute dan menjualnya secara online. Perusahaan mereka ada di rumah mereka sendiri.

Dalam dua minggu saja, mereka bisa meraup £120 atau sekitar Rp 2 juta. Ini bukan hal yang biasa mengingat mereka belum genap 10 tahun dan masih dalam usia sekolah. Selain itu Elizabeth dan Rebecca ternyata punya tujuan mulia dengan penjualan permen itu.
Selain melatih kemandirian dengan mencari uang sendiri, mereka mengatakan bahwa uang itu ingin digunakannya untuk masuk kuliah nanti. Sang ibu menceritakan tentang cita-cita kedua anaknya, "Mereka ingin menjadi ilmuwan dan insinyur, tapi tahu kalau mereka butuh menabung banyak uang untuk bisa masuk ke sana."

(c) dailymail.co.uk

Elizabeth dan Rebecca yang cute dan semanis permen yang mereka jual itu berdiskusi dengan orang tuanya dan mereka berinisiatif menjual mainan dan permen-permen. Sederhana sih, namun ternyata kedua gadis kecil ini sudah bisa berpikir bagaimana akan menjual dan berapa keuntungan yang akan didapatkan. Mereka tak hanya bermain 'jual-jualan' seperti yang dilakukan anak seumurannya. Elizabeth dan Becca benar-benar menjual dan mendapatkan penghasilan luar biasa. Mungkin sekali mereka akan dilirik perusahaan tertentu di masa mendatang karena kemampuan bisnis yang mengesankan di usia muda.
Meski begitu, Elizabeth dan Becca tetap fun dalam menjalankan bisnis kecil yang dirintisnya dan konsisten untuk menabung uang yang mereka hasilkan. Aduh, menggemaskan sekali ya masih kecil sudah bisa belajar menabung dan menghasilkan uang sendiri.



TEMPO.COJakarta - Lembaga Transparency International kembali mengeluarkan daftar Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index/CPI) 2013. Pada tahun ini, negara yang dipersepsi paling tidak korup adalah Denmark, disusul dengan Selandia Baru.  Dalam survei yang dikeluarkan oleh lembaga nirlaba yang berbasis di Jeman itu, Denmark dan Selandia sama-sama ada di peringkat pertama dengan skor 91. Menariknya, di kedua negara itu tak ada hukuman mati bagi koruptor. Selandia Baru telah menghapus hukuman mati sejak 1961.

Dikutip Liputan6.com dari situs transparency.org, Senin (9/12/2013), Denmark berada di urutan pertama dari 177 negara yang disurvei. Salah satu penyebab status korupsi terendah disandang Denmark, seperti dikutip dari situs tersebut, adalah transparansi di bidang politik. Berawal pada 2009, parlemen memperkenalkan Skema Keterbukaan yang bertujuan meningkatkan transparansi biaya dan kegiatan anggota parlemen. Dengan aturan ini, para anggota parlemen harus mempublikasikan informasi tentang pengeluaran bulanan mereka. Baik untuk kegiatan hiburan, biaya perjalanan, hadiah, ongkos perjalanan resmi, dan perencanaan kegiatan resmi. Bersama dengan Code of Good Practice dalam Pelayanan Publik, mekanisme transparansi baru ini bertujuan memastikan pengawasan yang efektif dari perilaku anggota parlemen dan penggunaan sumber daya publik.

"Denmark adalah negara yang berpartisipasi dalam Kemitraan Pemerintah Terbuka. Tujuan Inisiatif adalah untuk mempromosikan pemerintahan yang baik dan memperkuat demokrasi," sambung Transparency International di situsnya. Catatan lain, Denmark berkomitmen untuk memodernisasi sektor publik dan meningkatkan pengelolaan sumber daya publik. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan, antara lain: transparansi dalam proses pengambilan keputusan publik, mekanisme antikorupsi dan akuntabilitas, partisipasi warga negara, dan dialog dengan masyarakat sipil. Pendorong utama keterbukaan itu juga datang dari pemanfaatan teknologi informasi dan media-media yang ada. Sehingga informasi pemerintah dan teknologi tersedia secara transparan dan bisa diketahui warga serta pelaku bisnis. (Tnt/Yus)

Di Selandia Baru, meski tak ada hukuman mati bagi koruptor, namun hukuman sosial jauh lebih manjur. Tekanan publik bisa membuat pejabat mundur. Bahkan, untuk soal yang dianggap sangat sepele, polisi bisa turun tangan untuk melakukan investigasi. Begitu juga di Denmark, hukuman mati sudah ditiadakan sejak 1994. Eksekusi terhadap hukuman mati pun sudah lama hilang. Terakhir hukuman mati dilakukan pada 1950.


Di Selandia Baru bukannya tak ada skandal. Namun angkanya begitu kecil. Saat ini di sana perhatian sedang tertuju pada skandal empat pemain kriket. Ed Hawkins, penulis buku Bookie Gambler Fixer Spy: A Journey to the Corrupt Heart of Cricket's Underworld, mengatakan di akun Tiwtter-nya, aparat kini sedang menyelidiki empat nama atlet kriket. Kendati ada skandal, ranking indeks persepsi korupsi Selandia Baru memang luar biasa. Sudah tujuh tahun mereka ada di peringkat satu negara terbersih dari korupsi atau sejak 2006. Sebelumnya, mereka ada di peringkat kedua pada 2004 dan 2005 serta peringkat ketiga pada 1999-2002.



Peringkat Selandia Baru dalam soal pemberantasan korupsi selalu naik. Ini berbeda dengan Indonesia yang turun-naik. Menurut Transparency International, peringkat Indonesia pada 2009 ada di posisi 111,  2010 (110), 2011 (100), lalu jeblok pada 2012 (118) dan 2013 (114). 



10 Negara Sangat "Bersih Korupsi"

1. Denmark, skor indeks persepsi korupsi 91

1. Selandia Baru, skor 91
3. Finlandia, skor 89
3. Swedia, skor 89
5. Norwegia, skor 86
5. Singapura, skor 86
7. Swiss, skor 85
8. Belanda, skor 83
9. Australia, skor 81
9. Kanada , skor 81
........
38. Brunei
53. Malaysia
94. Filipina
102. Thailand
114. Indonesia, skor 32


Referensi:
http://www.tempo.co/read/news/2013/12/09/063535692/Negara-Paling-Bersih-Tak-Hukum-Mati-Koruptor
http://news.liputan6.com/read/768665/denmark-paling-tak-korup-legislatornya-wajib-ungkap-pengeluaran

       Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan:
1.      Tujuan Perlindungan (Protective)
Tujuan Perlindungan yaitu tujuan meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan.
2.      Tujuan Kesepakatan (Affirmative)
Tujuan Kesepakatan adalah membentuk usaha terkoordinasi didalam sebuah organisasi. Tujuan Kesepakatan berperan dalam meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
            Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya keidak efisienan. Akan tetapi tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Koontz, O’Donnel menyatakan bahwa maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan “. Tujuan lain dari perencanaan berkisar pada maksud mendasar ini. Berikut ini merupakan keuntungan dan kerugian dari perencanaan.
Keuntungan Perencanaan :
1.      Membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan
2.   Koordinasi keputusan yang tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok
3.  Perencanaan menekan tujuan-tujuan organisasional sehingga wirausahawan secara konstan dalam pencapaian tujuan organisasi
            Kerugian perencanaan yaitu penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen sehingga manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pemgorganisasian, mempengaruhi dan pengawasan.   
            Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya. Henry Fayol mengemukakan enam belas garis pedoman umum ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya :
1.      Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
2.      Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya
3.      Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik
4.      Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha
5.      Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat
6.      Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer
7.      Mendefinisikan tugas-tugas
8.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab
9.      Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
10.  Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan
11.  Mempertahankan disiplin
12.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi
13.  Mengakui adanya satu komando atau pimpinan
14.  Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan
15.  Melembagakan dan memberlakukan pengawasan
16.  Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan kertas kerja
            Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu
Keuntungan pembagian tenaga kerja yaitu:
1.      Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
2.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
3.      Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
4.      Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian pembagian tenaga kerja yaitu:
1.  Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
2.      Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
            Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika:
1.      Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
2.      Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
3.      Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
4.      Rantai komando yang lengkap
5.      Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
6.      Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7.      Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer


Referensi:


               Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalah perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal.
            Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan menurut para ahli memiliki arti yang berbeda-beda karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
            Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
            Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Ada tiga jenis perilaku kewirausahaan yaitu:
1. Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial atau ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dan kegagalan dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
            Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Penentuan Potensi Kewirausahaan
Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
1.   Kemampuan inovatif
2.   Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.   Keinginan untuk berprestasi
4.   Kemampuan perencanaan realistis
5.   Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.   Obyektivitas
7.   Tanggung jawab pribadi
8.   Kemampuan beradaptasi
9.   Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
            Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
            Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
            Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang atau karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
            Sumber gagasan usaha adalah sesuatu yang dapat mendatangkan inspirasi. Sumber-sumber gagasan (orientasi eksternal) dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
1.   Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2.   Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
3.   Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.   Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
5.   Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
            Orientasi internal memacu penggunaan sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan sepanjang tahun. Pengetahuan ini tersusun dari berbagai jeni data yang berupa gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta. Terdapat tiga tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal, yaitu:
1.   Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang harus dipecahkan.
2.   Pengguanaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.   Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
            Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru, proses ini bisa dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan adanya usaha baru. Berikut sumber gagasan bagi produk dan jasa baru:
1.   Kebutuhan akan sumber penemuan. Penemuan atau inovasi berasal dari presepsi kebutuhan yang jelas ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari presepsi demikian itu. Barang adan jasa tersebut berkisar mulai dari yang sederhana hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah. Inovasi metode irigasi misalnya, telah dikembangkan di daerah-daerah dimana air langka, mahal, dan agak beragam. Wirausahawan bisa memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan penetes air untuk irigasi tersebut.
2.   Hobi atau kesenangan pribadi. Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru, misalnya kesenangan membuat roti akan bisa memunculkan usaha baru. Dengan mengembangkan roti yang mempunyai rasa yang khas yang disukai orang lain, seseorang bisa mendirikan usaha pembuatan roti tersebut.
3.   Mengamati kecenderungan-kecenderungan. Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru. Banyak peluang yang terlihat oleh para pengamat mendorongnya untuk mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian merupakan salah satu contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan kecenderungan dalam bidang mode.
4.   Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada. Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamatan kekurangan pada barang dan jasa yang ada. Pendekatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Pengembangan kunci anti maling dimobil merupakan peluang usaha baru dengan memanfaatkan kelemahan dan kekurangan yang ada pada kunci biasa yang mudah rusak oleh para pencuri.
5.   Mengapa tidak terdapat?? Peluang bagi usaha baru adakalanya dating didalam menjawab pertanyaan, “Mengapa tidak terdapat??”. Sebagai contoh, tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
6.   Kegunaan lain dari barang-barang biasa. Banyak produk komersil berasal dari penetapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Pengembangan shampo 2 in 1 merupakan penambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada, sehingga kita tidak perlu lagi membeli kondisioner untuk merapikan rambut.
7.   Pemanfaatan produk dari perusahaan lain. Banyak perusahaan baru terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan yang sudah ada. Misalnya, seorang pegawai pengetik dari suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan mengetik skripsi, laporan dirumahnya dimalam hari dan dihari minggu.
             Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas atau pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Unsur dasar analisa pulang pokok :
1.   Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tetap tak berubah berapapun besarnya volume penjualan. Biaya ini adalah biaya yang harus dipenuhi bahkan walau sama sekali tidak mencapai suatu penjualan. Biaya ini meliputi biaya tetap seperti biaya sewa, biaya kantor dan administrasi, gaji, bunga pinjaman berjangka dan biaya penyusutan.
2.   Biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah-rubah sesuai dengan volume penjualan. Makin besar volume penjualan, maka makin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Contoh biaya variabel yaitu, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan suatu produk.
3.   Biaya total. Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi tiap tingkat output. Baiya total terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
4.   Pendapatan total. Pendapatan total adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu. Menghitung pendapatan total dengan mengalikan harga dengan jumlah barang.  
5.   Keuntungan. Keuntungan dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, keuntungan dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
6.   Kerugian. Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi insidental (transaksi yang terjadinya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
7.   Titik pulang pokok. titik pulang pokok adalah seuatu kondisi dimana jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran adalah seimbang. Secara umum perhitungan analisa pulang Pokok adalah menyamakan nilai Total Pendapatan (TR) dan Nilai Total Biaya (TC).
      Bentuk kepemilikan usaha dapat mempengaruhi karakteristik nilai perusahaan. Bentuk-bentuk kepemilikan usaha yaitu perusahaan perseorangan, perusahaan kemitraan, dan korporasi atau perusahaan perseroan. Berikut ini merupakan penjelasan keuntungan dan kerugian dari masing-masing bentuk kepemilikan perusahaan tersebut.
       Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal (pengusaha perseorangan). Contohnya restoran lokal, jasa salon, dan laundry. Pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan itu bukan kepemilikan, tetapi wajib dilunasi oleh pemilik tanpa membagi laba kepada kreditor. Laba perusahaan akan menjadi penghasilan pribadi pemilik dan dikenai pajak penghasilan pribadi. Banyak pengusaha perorangan telah berpengalaman dalam pasar persaingan dan mengerti perilaku pelanggan.
Keuntungan bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan:
1.   Semua laba hanya untuk pemilik perusahaan.
2.   Organisasinya relatif mudah didirikan tanpa keharusan banyak dokumen legal.
3.   Pengendalian dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemilik sendiri.
4.   Dikenakan pajak yang rendah.
Kerugian bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan:
1.   Pengusaha perseorangan bertanggungjawab atas semua kerugian.
2.   Pengusaha perseorangan bertanggung jawab tak terbatas atas utang atau keputusan melawan perusahaan.
3.   Pemilik perusahaan memiliki keterbatasan dana untuk mengekspansi perusahaan atau menanggulangi kerugian sementara.
4.   Pemilik perusahaan memiliki keterampilan terbatas dalam mengendalikan semua bagian perusahaan.
         Perusahaan kemitraan (Partnership) adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama. Perusahaan kemitraan umum (General Partnership) adalah perusahaan kemitraan dimana semua pemilik perusahaan (mitra pengusaha) mempunyai tanggung jawab tak terbatas atas kewajiban perusahaan. Perusahaan kemitraan terbatas (Limited Partner) adalah perusahaan dengan beberapa mitra pengusaha yang bertanggungjawab terbatas pada modal atau properti, namun mereka membagi rugi dan laba bisnisnya. Penghasilan pada setiap mitra pengusaha akan menjadi penghasilan perseorangan serta dikenai pajak penghasilan pribadi.
Keuntungan bentuk perusahaan kemitraan antara lain:
1.   Tersedia dana tambahan dari beberapa mitra pengusaha untuk operasional bisnis.
2.   Kerugian bisnis ditanggung bersama.
3.   Memungkinkan mitra pengusaha menspesialisasikan diri dan dapat melayani pelanggan yang lebih luas variasinya.
Kerugian bentuk perusahaan kemitraan antara lain:
1.   Adanya pembagian pengambilan keputusan perusahaan yang terkadang muncul konflik.
2.   Mitra pengusaha dalam perusahaan bertanggungjawab tak terbatas.
3.   Semua laba harus dibagi antara para mitra pengusaha.
        Korporasi atau Perusahaan Perseroan adalah badan hukum (terdaftar pada negara) yang membayar pajak, mematuhi peraturan pemerintah (Bylaws), dan secara hukum terpisah dari para pemiliknya. Dalam mendirikan korporasi harus memakai akta pendirian (Charter) yang menunjukkan nama perusahaan, informasi saham yang diterbitkan dan deskripsi operasi perusahaan. Investor korporasi memiliki tanggung jawab terbatas pada modal yang ditanamkannya dan dapat memilih atau membubarkan dewan direksi guna menciptakan kebijakan umum perusahaan. Kemudian dewan direksi memilih atau mengganti presiden direktur beserta para pimpinan utama untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Para investor mendapat imbalan atas penanaman modal dengan menerima laba perusahaan (Dividen) 3 bulan terakhir atau menjual sahamnya dengan harga lebih tinggi bila harga saham di pasaran naik. Korporasi kepemilikan terbatas (Privately Held) berarti kepemilikan hanya untuk sejumlah kelompok investor tertentu, contohnya L.L. Bean, Enterprise Rent A Car, dan Rand Mc Nally and Company. Sedangkan korporasi kepemilikan umum artinya saham-sahamnya dapat diperjualbelikan oleh para investor secara bebas. Banyak perusahaan kepemilikan terbatas berubah menjadi kepemilikan umum ketika membutuhkan dana untuk mengekspansi perusahaannya dengan menjual sahamnya (Go Public), contohnya Barnesaldnoble.com, United Parcel Service (UPS), dan Prodigy.
Keuntungan dari korporasi atau perusahaan perseroan yaitu:
1.   Pemilik korporasi memiliki tanggung jawab terbatas.
2.   Memiliki akses dana besar dengan menerbitkan saham baru guna mengekspansi perusahaan.
3.   Investor dapat menjual sahamnya dengan menghubungi pialang saham atau lewat internet.
Kerugian dari korporasi atau perusahaan perseroan yaitu:
1. Biaya keorganisasiannya tinggi akibat kewajiban mendirikan badan hukum korporasi dan mendaftarkannya pada negara.
2. Bocornya data keuangan perusahaan karena investor umum berhak mengetahuinya ketika sahamnya diperdagangkan secara terbuka.
3.   Terjadi masalah keagenan ketika para manajer bertindak tidak bertanggungjawab kepada para investor.
4.   Pemilik korporasi mendapat pajak ganda yaitu seluruh laba perusahaan dikenai pajak korporasi kemudian dividen-nya juga dikenai pajak penghasilan pribadi.
          Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia yaitu:
1.   Perekrutan karyawan
2.   Seleksi calon karyawan
3.   Pelatihan karyawan
4.   Penilaian hasil kerja
         Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-tahap proses seleksi yaitu:
1.   Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2.   Wawancara Pendahuluan
3.   Tes Kecerdasan (intelegence)
4.   Tes Bakat (Aptitude)
5.   Tes Kepribadian (Personality)
6.   Rujukan Prestasi (Performance References)
7.   Wawancara Dianostik
8.   Pemeriksaan Kesehatan
9.   Penilaian Pribadi


Referensi:

Cari Blog Ini

Hello Blogwalking :D Welcome to My Blog. Enjoy!!