Kewirausahaan berasal dari kata wira dan
usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan
berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu. Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis yang diterjemahkan
secara harfiah adalah perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri
yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampu
menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk
mencapai prestasi maksimal.
Kewirausahaan
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan
merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan
usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial
yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan
menurut para ahli memiliki arti yang berbeda-beda karena berbeda-beda titik
berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda
dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan
mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut
Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Wirausahawan
adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor
produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang
melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Ada tiga jenis perilaku
kewirausahaan yaitu:
1. Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif berarti memiliki pola
pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi
mekanisme sosial atau ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara
praktis.
Artinya seorang wirausaha harus mampu
merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara
praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausaha juga harus bisa
meenerima segala resiko dan kegagalan dalam menjalankan usahanya yaitu suatu
kegagalan dalam usahanya.
Kunci
penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas. Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland
:
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko
menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Penentuan Potensi Kewirausahaan
Di bawah ini hal-hal yang bisa
memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses
dengan n Ach tinggi)
1. Kemampuan
inovatif
2. Toleransi
terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan
untuk berprestasi
4. Kemampuan
perencanaan realistis
5. Kepemimpinan
terorientasi kepada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung
jawab pribadi
8. Kemampuan
beradaptasi
9. Kemampuan
sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga
kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland
yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach),
kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan
kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh
kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian
tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya
mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record,
atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang
menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan
sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh
kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill)
yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam
menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra
yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa
supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu
usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan
contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal
penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh
kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada
keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain
(memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang atau karyawan). Hal ini
secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan
untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
Sumber
gagasan usaha adalah sesuatu yang dapat mendatangkan inspirasi. Sumber-sumber
gagasan (orientasi eksternal) dalam identifikasi peluang usaha baru, antara
lain:
1.
Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu
memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan
kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2.
Perusahaan yang sudah ada, yaitu
wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk
memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
3.
Saluran distribusi, merupakan sumber
gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.
Pemerintah, merupakan sumber
pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten
yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan
pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan
tentang usaha baru.
5.
Penelitian dan pengembangan. merupakan
suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk
baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Orientasi internal memacu penggunaan sumber daya pribadi
untuk mengidentifikasi peluang baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan
sepanjang tahun. Pengetahuan ini tersusun dari berbagai jeni data yang berupa
gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta. Terdapat tiga tahap
penggunaan sumber daya-sumber daya internal, yaitu:
1.
Analisa konsep hingga bisa terdefinisi
dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang harus dipecahkan.
2.
Pengguanaan daya ingat untuk menemukan
kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan
masalah-masalahnya.
3.
Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan
cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep
dasar bisa dipraktekkan.
Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber
gagasan bagi produk dan jasa baru, proses ini bisa dipercepat dengan penggunaan
saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan adanya usaha baru.
Berikut sumber gagasan bagi produk dan jasa baru:
1.
Kebutuhan akan sumber penemuan. Penemuan
atau inovasi berasal dari presepsi kebutuhan yang jelas ingin dipenuhi.
Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari presepsi
demikian itu. Barang adan jasa tersebut berkisar mulai dari yang sederhana
hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah. Inovasi metode irigasi
misalnya, telah dikembangkan di daerah-daerah dimana air langka, mahal, dan
agak beragam. Wirausahawan bisa memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan
penetes air untuk irigasi tersebut.
2.
Hobi atau kesenangan pribadi. Hobi atau
minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru, misalnya kesenangan
membuat roti akan bisa memunculkan usaha baru. Dengan mengembangkan roti yang
mempunyai rasa yang khas yang disukai orang lain, seseorang bisa mendirikan
usaha pembuatan roti tersebut.
3.
Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan
venture baru. Banyak peluang yang
terlihat oleh para pengamat mendorongnya untuk mengerjakan sesuatu yang baru
pada saat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian
merupakan salah satu contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui
pengamatan kecenderungan dalam bidang mode.
4.
Mengamati kekurangan-kekurangan produk
dan jasa yang ada. Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak
pada pengamatan kekurangan pada barang dan jasa yang ada. Pendekatan ini
ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Pengembangan
kunci anti maling dimobil merupakan peluang usaha baru dengan memanfaatkan
kelemahan dan kekurangan yang ada pada kunci biasa yang mudah rusak oleh para
pencuri.
5.
Mengapa tidak terdapat?? Peluang bagi
usaha baru adakalanya dating didalam menjawab pertanyaan, “Mengapa tidak
terdapat??”. Sebagai contoh, tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan
peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus
tinta.
6.
Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
Banyak produk komersil berasal dari penetapan barang-barang biasa untuk
kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang
tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga
pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Pengembangan shampo 2
in 1 merupakan penambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada, sehingga
kita tidak perlu lagi membeli kondisioner untuk merapikan rambut.
7.
Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
Banyak perusahaan baru terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk
dari perusahaan yang sudah ada. Misalnya, seorang pegawai pengetik dari suatu
perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan mengetik skripsi,
laporan dirumahnya dimalam hari dan dihari minggu.
Analisa pulang
pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai,
agar tercapai posisi impas atau pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba
tapi juga tidak menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses
menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan
kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Unsur dasar analisa
pulang pokok :
1.
Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya
yang tetap tak berubah berapapun besarnya volume penjualan. Biaya ini adalah
biaya yang harus dipenuhi bahkan walau sama sekali tidak mencapai suatu
penjualan. Biaya ini meliputi biaya tetap seperti biaya sewa, biaya kantor dan
administrasi, gaji, bunga pinjaman berjangka dan biaya penyusutan.
2.
Biaya variabel. Biaya variabel merupakan
biaya yang berubah-rubah sesuai dengan volume penjualan. Makin besar volume
penjualan, maka makin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Contoh
biaya variabel yaitu, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan suatu
produk.
3.
Biaya total. Biaya total merupakan jumlah
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi tiap
tingkat output. Baiya total terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel.
4.
Pendapatan total. Pendapatan total
adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada
saat tingkat harga tertentu. Menghitung pendapatan total dengan mengalikan
harga dengan jumlah barang.
5.
Keuntungan. Keuntungan dalam ilmu
ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor
sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan).
Sementara itu, keuntungan dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara
harga penjualan dengan biaya produksi.
6.
Kerugian. Kerugian adalah penurunan
dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral (transaksi diluar operasi
utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi insidental (transaksi yang terjadinya jarang) dan dari seluruh
transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lainnya yang
mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau distribusi
kepada pemilik.
7.
Titik pulang pokok. titik pulang pokok
adalah seuatu kondisi dimana jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran adalah
seimbang. Secara umum perhitungan analisa pulang Pokok adalah menyamakan nilai
Total Pendapatan (TR) dan Nilai Total Biaya (TC).
Bentuk kepemilikan usaha dapat mempengaruhi karakteristik
nilai perusahaan. Bentuk-bentuk kepemilikan usaha yaitu perusahaan
perseorangan, perusahaan kemitraan, dan korporasi atau perusahaan perseroan.
Berikut ini merupakan penjelasan keuntungan dan kerugian dari masing-masing
bentuk kepemilikan perusahaan tersebut.
Perusahaan perseorangan adalah bisnis
yang dimiliki oleh pemilik tunggal (pengusaha perseorangan). Contohnya restoran
lokal, jasa salon, dan laundry. Pinjaman dari kreditor untuk operasional
perusahaan itu bukan kepemilikan, tetapi wajib dilunasi oleh pemilik tanpa
membagi laba kepada kreditor. Laba perusahaan akan menjadi penghasilan pribadi
pemilik dan dikenai pajak penghasilan pribadi. Banyak pengusaha perorangan
telah berpengalaman dalam pasar persaingan dan mengerti perilaku pelanggan.
Keuntungan bentuk
kepemilikan perusahaan perseorangan:
1.
Semua laba hanya untuk pemilik
perusahaan.
2.
Organisasinya relatif mudah didirikan
tanpa keharusan banyak dokumen legal.
3.
Pengendalian dan pengambilan keputusan
dilakukan oleh pemilik sendiri.
4.
Dikenakan pajak yang rendah.
Kerugian bentuk kepemilikan
perusahaan perseorangan:
1.
Pengusaha perseorangan bertanggungjawab
atas semua kerugian.
2.
Pengusaha perseorangan bertanggung jawab
tak terbatas atas utang atau keputusan melawan perusahaan.
3.
Pemilik perusahaan memiliki keterbatasan
dana untuk mengekspansi perusahaan atau menanggulangi kerugian sementara.
4.
Pemilik perusahaan memiliki keterampilan
terbatas dalam mengendalikan semua bagian perusahaan.
Perusahaan kemitraan (Partnership)
adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama.
Perusahaan kemitraan umum (General Partnership) adalah perusahaan kemitraan
dimana semua pemilik perusahaan (mitra pengusaha) mempunyai tanggung jawab tak
terbatas atas kewajiban perusahaan. Perusahaan kemitraan terbatas (Limited
Partner) adalah perusahaan dengan beberapa mitra pengusaha yang
bertanggungjawab terbatas pada modal atau properti, namun mereka membagi rugi
dan laba bisnisnya. Penghasilan pada setiap mitra pengusaha akan menjadi
penghasilan perseorangan serta dikenai pajak penghasilan pribadi.
Keuntungan bentuk
perusahaan kemitraan antara lain:
1.
Tersedia dana tambahan dari beberapa
mitra pengusaha untuk operasional bisnis.
2.
Kerugian bisnis ditanggung bersama.
3.
Memungkinkan mitra pengusaha
menspesialisasikan diri dan dapat melayani pelanggan yang lebih luas
variasinya.
Kerugian bentuk
perusahaan kemitraan antara lain:
1.
Adanya pembagian pengambilan keputusan
perusahaan yang terkadang muncul konflik.
2.
Mitra pengusaha dalam perusahaan
bertanggungjawab tak terbatas.
3.
Semua laba harus dibagi antara para
mitra pengusaha.
Korporasi atau Perusahaan Perseroan adalah badan hukum
(terdaftar pada negara) yang membayar pajak, mematuhi peraturan pemerintah
(Bylaws), dan secara hukum terpisah dari para pemiliknya. Dalam mendirikan
korporasi harus memakai akta pendirian (Charter) yang menunjukkan nama
perusahaan, informasi saham yang diterbitkan dan deskripsi operasi perusahaan. Investor
korporasi memiliki tanggung jawab terbatas pada modal yang ditanamkannya dan
dapat memilih atau membubarkan dewan direksi guna menciptakan kebijakan umum
perusahaan. Kemudian dewan direksi memilih atau mengganti presiden direktur
beserta para pimpinan utama untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Para investor mendapat imbalan atas penanaman modal
dengan menerima laba perusahaan (Dividen) 3 bulan terakhir atau menjual
sahamnya dengan harga lebih tinggi bila harga saham di pasaran naik. Korporasi
kepemilikan terbatas (Privately Held) berarti kepemilikan hanya untuk sejumlah
kelompok investor tertentu, contohnya L.L. Bean, Enterprise Rent A Car, dan
Rand Mc Nally and Company. Sedangkan korporasi kepemilikan umum artinya
saham-sahamnya dapat diperjualbelikan oleh para investor secara bebas. Banyak
perusahaan kepemilikan terbatas berubah menjadi kepemilikan umum ketika
membutuhkan dana untuk mengekspansi perusahaannya dengan menjual sahamnya (Go
Public), contohnya Barnesaldnoble.com, United Parcel Service (UPS), dan
Prodigy.
Keuntungan dari
korporasi atau perusahaan perseroan yaitu:
1.
Pemilik korporasi memiliki tanggung
jawab terbatas.
2.
Memiliki akses dana besar dengan
menerbitkan saham baru guna mengekspansi perusahaan.
3.
Investor dapat menjual sahamnya dengan
menghubungi pialang saham atau lewat internet.
Kerugian dari korporasi
atau perusahaan perseroan yaitu:
1. Biaya keorganisasiannya tinggi akibat
kewajiban mendirikan badan hukum korporasi dan mendaftarkannya pada negara.
2. Bocornya data keuangan perusahaan karena
investor umum berhak mengetahuinya ketika sahamnya diperdagangkan secara
terbuka.
3.
Terjadi masalah keagenan ketika para
manajer bertindak tidak bertanggungjawab kepada para investor.
4.
Pemilik korporasi mendapat pajak ganda
yaitu seluruh laba perusahaan dikenai pajak korporasi kemudian dividen-nya juga
dikenai pajak penghasilan pribadi.
Individu-individu
dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan
yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai
tujuan sistem organisasi kewirausahaan Langkah-langkah penyediaan sumber daya
manusia yaitu:
1.
Perekrutan karyawan
2.
Seleksi calon karyawan
3.
Pelatihan karyawan
4.
Penilaian hasil kerja
Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua
individu-individu yang telah direkrut. Tahap-tahap proses seleksi yaitu:
1.
Penyaringan Pendahuluan dari rekaman,
berkas data, dll
2.
Wawancara Pendahuluan
3.
Tes Kecerdasan (intelegence)
4.
Tes Bakat (Aptitude)
5.
Tes Kepribadian (Personality)
6.
Rujukan Prestasi (Performance References)
7.
Wawancara Dianostik
8.
Pemeriksaan Kesehatan
9.
Penilaian Pribadi
Referensi: