Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2SfJqaQPO

               Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalah perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal.
            Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan menurut para ahli memiliki arti yang berbeda-beda karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
            Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
            Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Ada tiga jenis perilaku kewirausahaan yaitu:
1. Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial atau ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dan kegagalan dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
            Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Penentuan Potensi Kewirausahaan
Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
1.   Kemampuan inovatif
2.   Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.   Keinginan untuk berprestasi
4.   Kemampuan perencanaan realistis
5.   Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.   Obyektivitas
7.   Tanggung jawab pribadi
8.   Kemampuan beradaptasi
9.   Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
            Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
            Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
            Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang atau karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
            Sumber gagasan usaha adalah sesuatu yang dapat mendatangkan inspirasi. Sumber-sumber gagasan (orientasi eksternal) dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
1.   Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2.   Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
3.   Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.   Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
5.   Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
            Orientasi internal memacu penggunaan sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan sepanjang tahun. Pengetahuan ini tersusun dari berbagai jeni data yang berupa gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta. Terdapat tiga tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal, yaitu:
1.   Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang harus dipecahkan.
2.   Pengguanaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.   Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
            Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru, proses ini bisa dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan adanya usaha baru. Berikut sumber gagasan bagi produk dan jasa baru:
1.   Kebutuhan akan sumber penemuan. Penemuan atau inovasi berasal dari presepsi kebutuhan yang jelas ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari presepsi demikian itu. Barang adan jasa tersebut berkisar mulai dari yang sederhana hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah. Inovasi metode irigasi misalnya, telah dikembangkan di daerah-daerah dimana air langka, mahal, dan agak beragam. Wirausahawan bisa memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan penetes air untuk irigasi tersebut.
2.   Hobi atau kesenangan pribadi. Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru, misalnya kesenangan membuat roti akan bisa memunculkan usaha baru. Dengan mengembangkan roti yang mempunyai rasa yang khas yang disukai orang lain, seseorang bisa mendirikan usaha pembuatan roti tersebut.
3.   Mengamati kecenderungan-kecenderungan. Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru. Banyak peluang yang terlihat oleh para pengamat mendorongnya untuk mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian merupakan salah satu contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan kecenderungan dalam bidang mode.
4.   Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada. Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamatan kekurangan pada barang dan jasa yang ada. Pendekatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Pengembangan kunci anti maling dimobil merupakan peluang usaha baru dengan memanfaatkan kelemahan dan kekurangan yang ada pada kunci biasa yang mudah rusak oleh para pencuri.
5.   Mengapa tidak terdapat?? Peluang bagi usaha baru adakalanya dating didalam menjawab pertanyaan, “Mengapa tidak terdapat??”. Sebagai contoh, tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
6.   Kegunaan lain dari barang-barang biasa. Banyak produk komersil berasal dari penetapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Pengembangan shampo 2 in 1 merupakan penambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada, sehingga kita tidak perlu lagi membeli kondisioner untuk merapikan rambut.
7.   Pemanfaatan produk dari perusahaan lain. Banyak perusahaan baru terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan yang sudah ada. Misalnya, seorang pegawai pengetik dari suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan mengetik skripsi, laporan dirumahnya dimalam hari dan dihari minggu.
             Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas atau pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Unsur dasar analisa pulang pokok :
1.   Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tetap tak berubah berapapun besarnya volume penjualan. Biaya ini adalah biaya yang harus dipenuhi bahkan walau sama sekali tidak mencapai suatu penjualan. Biaya ini meliputi biaya tetap seperti biaya sewa, biaya kantor dan administrasi, gaji, bunga pinjaman berjangka dan biaya penyusutan.
2.   Biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah-rubah sesuai dengan volume penjualan. Makin besar volume penjualan, maka makin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Contoh biaya variabel yaitu, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan suatu produk.
3.   Biaya total. Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi tiap tingkat output. Baiya total terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
4.   Pendapatan total. Pendapatan total adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu. Menghitung pendapatan total dengan mengalikan harga dengan jumlah barang.  
5.   Keuntungan. Keuntungan dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, keuntungan dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
6.   Kerugian. Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi insidental (transaksi yang terjadinya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
7.   Titik pulang pokok. titik pulang pokok adalah seuatu kondisi dimana jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran adalah seimbang. Secara umum perhitungan analisa pulang Pokok adalah menyamakan nilai Total Pendapatan (TR) dan Nilai Total Biaya (TC).
      Bentuk kepemilikan usaha dapat mempengaruhi karakteristik nilai perusahaan. Bentuk-bentuk kepemilikan usaha yaitu perusahaan perseorangan, perusahaan kemitraan, dan korporasi atau perusahaan perseroan. Berikut ini merupakan penjelasan keuntungan dan kerugian dari masing-masing bentuk kepemilikan perusahaan tersebut.
       Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal (pengusaha perseorangan). Contohnya restoran lokal, jasa salon, dan laundry. Pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan itu bukan kepemilikan, tetapi wajib dilunasi oleh pemilik tanpa membagi laba kepada kreditor. Laba perusahaan akan menjadi penghasilan pribadi pemilik dan dikenai pajak penghasilan pribadi. Banyak pengusaha perorangan telah berpengalaman dalam pasar persaingan dan mengerti perilaku pelanggan.
Keuntungan bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan:
1.   Semua laba hanya untuk pemilik perusahaan.
2.   Organisasinya relatif mudah didirikan tanpa keharusan banyak dokumen legal.
3.   Pengendalian dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemilik sendiri.
4.   Dikenakan pajak yang rendah.
Kerugian bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan:
1.   Pengusaha perseorangan bertanggungjawab atas semua kerugian.
2.   Pengusaha perseorangan bertanggung jawab tak terbatas atas utang atau keputusan melawan perusahaan.
3.   Pemilik perusahaan memiliki keterbatasan dana untuk mengekspansi perusahaan atau menanggulangi kerugian sementara.
4.   Pemilik perusahaan memiliki keterampilan terbatas dalam mengendalikan semua bagian perusahaan.
         Perusahaan kemitraan (Partnership) adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama. Perusahaan kemitraan umum (General Partnership) adalah perusahaan kemitraan dimana semua pemilik perusahaan (mitra pengusaha) mempunyai tanggung jawab tak terbatas atas kewajiban perusahaan. Perusahaan kemitraan terbatas (Limited Partner) adalah perusahaan dengan beberapa mitra pengusaha yang bertanggungjawab terbatas pada modal atau properti, namun mereka membagi rugi dan laba bisnisnya. Penghasilan pada setiap mitra pengusaha akan menjadi penghasilan perseorangan serta dikenai pajak penghasilan pribadi.
Keuntungan bentuk perusahaan kemitraan antara lain:
1.   Tersedia dana tambahan dari beberapa mitra pengusaha untuk operasional bisnis.
2.   Kerugian bisnis ditanggung bersama.
3.   Memungkinkan mitra pengusaha menspesialisasikan diri dan dapat melayani pelanggan yang lebih luas variasinya.
Kerugian bentuk perusahaan kemitraan antara lain:
1.   Adanya pembagian pengambilan keputusan perusahaan yang terkadang muncul konflik.
2.   Mitra pengusaha dalam perusahaan bertanggungjawab tak terbatas.
3.   Semua laba harus dibagi antara para mitra pengusaha.
        Korporasi atau Perusahaan Perseroan adalah badan hukum (terdaftar pada negara) yang membayar pajak, mematuhi peraturan pemerintah (Bylaws), dan secara hukum terpisah dari para pemiliknya. Dalam mendirikan korporasi harus memakai akta pendirian (Charter) yang menunjukkan nama perusahaan, informasi saham yang diterbitkan dan deskripsi operasi perusahaan. Investor korporasi memiliki tanggung jawab terbatas pada modal yang ditanamkannya dan dapat memilih atau membubarkan dewan direksi guna menciptakan kebijakan umum perusahaan. Kemudian dewan direksi memilih atau mengganti presiden direktur beserta para pimpinan utama untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Para investor mendapat imbalan atas penanaman modal dengan menerima laba perusahaan (Dividen) 3 bulan terakhir atau menjual sahamnya dengan harga lebih tinggi bila harga saham di pasaran naik. Korporasi kepemilikan terbatas (Privately Held) berarti kepemilikan hanya untuk sejumlah kelompok investor tertentu, contohnya L.L. Bean, Enterprise Rent A Car, dan Rand Mc Nally and Company. Sedangkan korporasi kepemilikan umum artinya saham-sahamnya dapat diperjualbelikan oleh para investor secara bebas. Banyak perusahaan kepemilikan terbatas berubah menjadi kepemilikan umum ketika membutuhkan dana untuk mengekspansi perusahaannya dengan menjual sahamnya (Go Public), contohnya Barnesaldnoble.com, United Parcel Service (UPS), dan Prodigy.
Keuntungan dari korporasi atau perusahaan perseroan yaitu:
1.   Pemilik korporasi memiliki tanggung jawab terbatas.
2.   Memiliki akses dana besar dengan menerbitkan saham baru guna mengekspansi perusahaan.
3.   Investor dapat menjual sahamnya dengan menghubungi pialang saham atau lewat internet.
Kerugian dari korporasi atau perusahaan perseroan yaitu:
1. Biaya keorganisasiannya tinggi akibat kewajiban mendirikan badan hukum korporasi dan mendaftarkannya pada negara.
2. Bocornya data keuangan perusahaan karena investor umum berhak mengetahuinya ketika sahamnya diperdagangkan secara terbuka.
3.   Terjadi masalah keagenan ketika para manajer bertindak tidak bertanggungjawab kepada para investor.
4.   Pemilik korporasi mendapat pajak ganda yaitu seluruh laba perusahaan dikenai pajak korporasi kemudian dividen-nya juga dikenai pajak penghasilan pribadi.
          Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia yaitu:
1.   Perekrutan karyawan
2.   Seleksi calon karyawan
3.   Pelatihan karyawan
4.   Penilaian hasil kerja
         Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-tahap proses seleksi yaitu:
1.   Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2.   Wawancara Pendahuluan
3.   Tes Kecerdasan (intelegence)
4.   Tes Bakat (Aptitude)
5.   Tes Kepribadian (Personality)
6.   Rujukan Prestasi (Performance References)
7.   Wawancara Dianostik
8.   Pemeriksaan Kesehatan
9.   Penilaian Pribadi


Referensi:

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Hello Blogwalking :D Welcome to My Blog. Enjoy!!